Viral Ngaku Jadi Korban Begal, Warga Compreng Subang Ternyata Lagi Kalut Banyak Pikiran

SUBANG, TINTAHIJAU.COM – Warga Subang sempat dihebohkan dengan unggahan seorang pria yang mengaku menjadi korban pembegalan.

Dalam unggahan tersebut, pria itu menunjukkan Kaos dan jaket yang sobek dan disebut akibat sabetan senjata tajam para pelaku begal.

Kasus ini viral karena diposting di platform Facebook. Unggahan itu mendapat respon ratusan netizen. Meskipun sebagian besar, mereka tidak 100 persen percaya.

Stelah diselidiki, ternyata kejadian itu tidak pernah terjadi. Pengakuan tersebut hanyalah rekayasa belaka.

Kapolsek Pusakanagara Polres Subang, Kompol Jusdijachlan, mengonfirmasi bahwa informasi yang beredar tersebut adalah hoaks. Pelaku pun telah datang ke Mapolsek Pusakanagara untuk mengakui kesalahannya.

“Orang yang membuat postingan tersebut tadi pagi datang ke Mapolsek Pusakanagara untuk mengonfirmasi bahwa postingan tersebut adalah hoaks,” ujar Kompol Jusdijachlan, Rabu (4/6/2025) siang.

Pelaku yang enggan disebutkan namanya merupakan warga Kecamatan Compreng, Subang. Ia mengaku membuat cerita bohong tersebut karena sedang berada dalam kondisi psikologis yang kurang stabil.

“Pria tersebut membuat postingan karena sedang banyak pikiran, lalu mengaku dibegal oleh enam orang bersenjata tajam, dengan menunjukkan jaket sobek yang katanya bekas sabetan senjata,” jelas Jusdijachlan.

Unggahan tersebut pertama kali dipublikasikan melalui akun Facebook bernama Kaarikuno Kun, yang diketahui milik adik ipar pelaku.

Akibat postingan itu, masyarakat sempat merasa resah, terutama karena lokasi kejadian yang disebutkan berada di kawasan yang ramai dan tidak lazim menjadi lokasi kejahatan begal.

“Masyarakat sempat panik karena disebut ada begal di siang bolong. Tapi banyak juga yang meragukan kebenarannya karena lokasi yang disebut merupakan daerah ramai lalu lintas warga,” lanjutnya.

Kompol Jusdijachlan mengimbau masyarakat untuk tidak menyebarkan informasi palsu yang dapat menimbulkan keresahan publik.

“Semoga peristiwa seperti ini tidak terulang lagi. Kami mengingatkan agar warga tidak membuat atau menyebarkan berita hoaks di media sosial,” pungkasnya.