IPLM Majalengka Naik, Literasi Didorong Lewat Kegiatan dan Inklusi Sosial

Majalengka, TINTAHIJAU.COM – Indeks Pembangunan Literasi Masyarakat (IPLM) nasional tahun 2024 mencatatkan capaian mengesankan dengan skor 73,52.

Angka ini tidak hanya melampaui target nasional sebesar 71,4, tetapi juga meningkat signifikan dibandingkan capaian tahun 2023 yang berada di angka 69,42.

Peningkatan ini diumumkan dalam acara publikasi Kajian Perpustakaan Indonesia 2024 yang diselenggarakan oleh Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (Perpusnas) beberapa waktu lalu.

Provinsi Jawa Barat turut mencatat skor IPLM yang tinggi, yakni 72,73. Di tingkat daerah, Kabupaten Majalengka pun menunjukkan tren positif dalam pembangunan literasi.

Plt Kepala Bidang Perpustakaan Dinas Arsip dan Perpustakaan Daerah (Disarpusda) Kabupaten Majalengka, Agus Mulyanto, menyampaikan bahwa angka IPLM di Majalengka kini berada di level 69,55.

Menurutnya, angka tersebut menandakan bahwa minat baca masyarakat Majalengka berada pada kategori sedang.

“Minat baca di Majalengka mendapatkan skor 69,55. Itu artinya berada dalam kategori sedang,” ungkap Agus saat ditemui pada Rabu (28/5/2025).

Agus menambahkan, peningkatan minat baca di Majalengka terus diupayakan melalui berbagai program dan kegiatan, salah satunya melalui Lomba Bertutur tingkat SD se-Kabupaten Majalengka.

“Dengan adanya kegiatan seperti Lomba Bertutur ini, kami harapkan dapat memberikan kontribusi signifikan dalam mendorong peningkatan IPLM,” jelasnya.

Lebih lanjut, Disarpusda Majalengka juga tengah mengembangkan program literasi berbasis inklusi sosial.

Program ini menyasar tidak hanya lingkungan pendidikan, tetapi seluruh lapisan masyarakat.

“Kita dorong literasi tidak hanya di dunia pendidikan, tapi juga ke semua elemen masyarakat, melalui pendekatan literasi berbasis inklusi,” ujarnya.

Agus menegaskan bahwa tujuan utama literasi inklusif adalah membangun budaya membaca yang mampu menghasilkan karya tulis berkelanjutan.

“Harapan kami, masyarakat tidak hanya gemar membaca, tapi juga mampu menghasilkan karya dari apa yang mereka baca. Itulah tujuan besar Perpusnas dalam pengembangan literasi,” tutupnya.