Baznas Majalengka Siap Luncurkan Kampung Zakat di Desa Heubeulisuk, Dorong Semangat Zakat Mal di Tingkat Desa

Majalengka, TINTAHIJAU.COM – Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kabupaten Majalengka tengah mempersiapkan peluncuran program Kampung Zakat yang bertujuan membangkitkan semangat masyarakat dalam menunaikan zakat, khususnya zakat mal, di setiap desa.

Plt Ketua BAZNAS Majalengka, M. Ridwan, menyampaikan bahwa peluncuran perdana Kampung Zakat akan digelar pada Sabtu, 7 Juni 2025 mendatang di Desa Heubeulisuk, Kecamatan Maja.

“Program Kampung Zakat ini merupakan upaya untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dalam menyalurkan zakat mal secara langsung di lingkungan mereka masing-masing,” ujar Ridwan saat ditemui awak media pada Kamis (5/6/2025).

Ia menjelaskan bahwa konsep program ini cukup sederhana, yakni mendorong masyarakat untuk lebih aktif dalam mengeluarkan zakat mal selain zakat fitrah, yang hasilnya akan didistribusikan kepada penerima manfaat di desa setempat.

“Kita hanya ingin memotivasi masyarakat supaya lebih semangat mengeluarkan zakat mal. Nanti zakat itu juga dibagikan langsung kepada warga yang membutuhkan di desa tersebut. Kami dari Baznas hanya menerima laporan pelaksanaannya saja,” jelasnya.

Desa Heubeulisuk Jadi Pilot Project

Dipilihnya Desa Heubeulisuk sebagai lokasi peluncuran perdana bukan tanpa alasan.

Menurut Ridwan, desa tersebut sudah memiliki kultur zakat mal yang kuat dan konsisten dilakukan tiap tahunnya.

“Desa Heubeulisuk ini memang sudah siap, bahkan sudah berjalan setiap tahun. Maka dari itu, kami jadikan sebagai proyek percontohan,” katanya.

Selain Heubeulisuk, Ridwan mengungkapkan bahwa beberapa desa lain juga sudah mulai menerapkan sistem serupa, seperti Desa Pilangsari dan Desa Pangkalanpari di Kecamatan Jatitujuh.

“Khusus untuk Desa Heubeulisuk, kami ingin jadikan prioritas sebagai model awal agar bisa ditiru oleh desa-desa lain di Majalengka,” pungkasnya.

Program Kampung Zakat ini diharapkan dapat memperluas partisipasi masyarakat dalam menunaikan zakat mal secara terorganisir dan berbasis komunitas desa, serta menjadi inspirasi bagi wilayah lain dalam mengembangkan sistem zakat yang inklusif dan berkelanjutan.