Peringati Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2025, Subang Fokus pada Aksi Nyata Pengelolaan Sampah dan Normalisasi Sungai

SUBANG, TINTAHIJAU.COM — Dalam rangka memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Subang bersama Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) dan Perum Jasa Tirta (PJT) II menggelar serangkaian kegiatan bertema “Hentikan Polusi Plastik” di Desa Anggasari, Kecamatan Sukasari, wilayah Pantura Subang, pada Selasa (3/6/2025).

Kegiatan ini menjadi momentum penting bagi Pemerintah Kabupaten Subang untuk menyuarakan kesadaran kolektif terhadap isu-isu lingkungan, khususnya dalam mengatasi persoalan sampah plastik yang semakin mengancam ekosistem.

Pelaksana Tugas Kepala Dinas Lingkungan Hidup, Iwan Rudianto, menyampaikan bahwa peringatan ini tidak hanya bersifat seremonial, tetapi lebih diarahkan kepada gerakan nyata. Fokus utama kegiatan tahun ini meliputi aksi bersih-bersih sungai, sosialisasi bank sampah, serta edukasi tentang kesehatan lingkungan kepada masyarakat.

“Tujuan utamanya adalah untuk mendorong pengelolaan sampah yang lebih baik, khususnya berbasis masyarakat. Kami ingin membangun kesadaran bersama bahwa menjaga lingkungan adalah tanggung jawab semua pihak,” ujar Iwan.

Wakil Bupati Subang, Agus Masykur Rosyadi yang akrab disapa Kang Akur, turut hadir dalam kegiatan tersebut. Ia menekankan bahwa pengelolaan sampah plastik harus menjadi perhatian serius semua pihak, mengingat plastik merupakan material yang sangat sulit terurai.

“Efek dari sampah plastik tidak bisa disyukuri, karena bisa tidak terurai dalam puluhan hingga ratusan tahun. Ini menjadi ancaman besar bagi masa depan lingkungan,” tegas Kang Akur dalam sambutannya.

Ia menambahkan bahwa pengelolaan lingkungan tidak bisa diserahkan hanya kepada pemerintah. Diperlukan partisipasi aktif dari seluruh lapisan masyarakat untuk menciptakan perubahan yang berkelanjutan.

“Tanpa keterlibatan masyarakat, pemerintah akan sangat kesulitan dalam menyelesaikan persoalan sampah. Karena itu, yang perlu kita ubah adalah pola pikir dan pola hidup masyarakat terhadap sampah,” imbuhnya.

Peringatan Hari Lingkungan Hidup juga dimanfaatkan sebagai momentum untuk menata ulang kawasan bantaran sungai. Salah satu bentuk nyatanya adalah kegiatan normalisasi sungai yang menghubungkan Desa Sukasari dan Anggasari, sekaligus penertiban bangunan liar (bangli) yang dinilai mengganggu aliran air dan akses jalan.

“Di kawasan ini ternyata banyak bangunan liar yang mengganggu aliran sungai dan jalur lalu lintas. Maka hari ini kami bersama PJT II dan BBWS melakukan normalisasi sungai, dan masyarakat menerima penertiban ini dengan sukarela,” ujar Kang Akur saat meninjau lokasi bersama Asisten Daerah II dan Kepala Dinas Kesehatan.

Ia juga menegaskan bahwa langkah ini merupakan bagian dari upaya besar pemerintah daerah untuk membangun Subang yang lebih baik dan siap berkembang.

“Subang memang siap untuk maju dan mengejar ketertinggalan. Namun, pembangunan itu harus sejalan dengan pelestarian lingkungan,” tambahnya.

Dalam kegiatan ini, Wakil Bupati juga menyerahkan secara simbolis 20 santunan dari Baznas Subang kepada perwakilan siswa sebagai bentuk perhatian terhadap generasi muda dan pendidikan lingkungan sejak dini.

Sementara itu, salah satu warga, Wahyu, menyampaikan apresiasinya atas langkah pemerintah dalam menata kawasan permukiman dan menjaga kelestarian lingkungan. Ia mengaku mendukung penuh program normalisasi sungai dan penertiban bangunan liar di sekitar wilayahnya.

“Terima kasih Bupati dan seluruh jajaran pemerintah daerah. Kami menyambut baik inisiatif ini demi lingkungan yang lebih bersih dan tertata,” ujarnya.

Peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia di Kabupaten Subang tahun ini menjadi bukti nyata bahwa sinergi antara pemerintah, lembaga, dan masyarakat dapat menghasilkan langkah konkret dalam menjaga dan merawat bumi. Dengan semangat kolaboratif, Subang terus bergerak menuju masa depan yang lebih hijau dan berkelanjutan.