Majalengka, TINTAHIJAU.COM – Di sebuah ruang tunggu RSUD Talaga, Selasa (23/9/2025) pagi, tampak sosok seorang kakek berusia 68 tahun duduk ditemani cucunya. Namanya Pak Warja, warga Kecamatan Talaga.

Sejak dua tahun terakhir, matanya semakin buram karena katarak. Aktivitas sederhana seperti membaca doa, berjalan ke masjid, atau sekadar menatap wajah cucunya menjadi sesuatu yang sulit dilakukan.‎‎

“Kalau jalan sering dituntun, sudah nggak bisa lihat jelas. Saya kangen sekali bisa baca Al-Qur’an lagi,” tuturnya pelan, sembari menggenggam tangan cucunya.‎‎

Hari itu, wajah Pak Warja terlihat lebih cerah. Ia adalah salah satu dari 133 pendaftar yang mendapat kesempatan menjalani Operasi Katarak PELITA, program yang digelar RSUD Talaga untuk membantu masyarakat Majalengka lepas dari ancaman kebutaan.

‎‎Direktur RSUD Talaga, dr. Gita Parameswara Putri, menyebut operasi katarak bukan hanya perkara medis, melainkan juga menyangkut kualitas hidup pasien.

‎‎“Alhamdulillah, antusiasme masyarakat sangat tinggi. Kami berharap operasi ini dapat mengembalikan penglihatan pasien sehingga mereka bisa kembali beraktivitas dengan lebih baik dan mandiri,” ujarnya.‎‎

Suasana ruang operasi pada hari itu begitu khidmat. Tim medis bekerja dengan penuh ketelitian, memastikan setiap prosedur berjalan aman sesuai standar. Sementara itu, keluarga pasien menunggu dengan doa dan harapan besar.‎‎

Program PELITA, menurut dr. Gita, terwujud berkat sinergi antara rumah sakit, tenaga medis, pemerintah daerah, serta mitra yang peduli terhadap kesehatan masyarakat.

‎‎“Kami berterima kasih kepada seluruh pihak yang telah mendukung. Semoga kegiatan seperti ini terus berlanjut sehingga lebih banyak masyarakat yang merasakan manfaatnya,” tambahnya.‎‎

Bagi Pak Warja, kesempatan ini bukan hanya tentang kembali bisa melihat, tapi juga tentang mendapatkan lagi kemandirian dan harga diri.

Ia bermimpi bisa kembali berjalan ke sawah tanpa dituntun, membaca doa dengan lancar, dan menatap wajah cucunya tanpa kabur.‎‎

Di balik angka 133 pasien, ada ratusan kisah serupa—tentang ibu rumah tangga yang ingin kembali menganyam tikar, petani yang rindu menatap sawahnya, atau nenek yang mendambakan bisa melihat cucunya menikah.

Semua cerita itu kini bertemu dalam satu harapan: mendapatkan kembali cahaya penglihatan. ‎‎Di RSUD Talaga, cahaya itu perlahan kembali menyala.


News
Berita
News Flash
Blog
Technology
Sports
Sport
Football
Tips
Finance
Berita Terkini
Berita Terbaru
Berita Kekinian
News
Berita Terkini
Olahraga
Pasang Internet Myrepublic
Jasa Import China
Jasa Import Door to Door